Pada suatu hari, ketika tiba waktu panen pisang, seorang petani mendapati bahwa dalam satu tandan pisang tidak semua buahnya matang serentak. Ada diantaranya yang masih berwarna hijau tua. Petani pun menyimpannya kembali beberapa saat menunggu hingga matang semuanya.
Petani itu sadar bahwa pisang yang telah matang dan pisang yang terlambat matang, kelak akan memiliki rasa yang sama yakni memiliki rasa pisang. Karena itu dia menghargai proses pisang-pisang yang masih hijau itu untuk berubah menjadi kuning.
Begitulah kita tak mungkin semuanya sama. Ada kalanya menurut ukuran kita, suatu masalah dapat diselesaikan hanya dengan beberapa menit saja. Tapi bagi orang lain belum tentu, ia butuh waktu untuk menyelesaikannya. Bahkan belum sampai pada kesempurnaan. Namun pada akhirnya, hasil yang didapatkan tetap dapat dirasakan.
Begitupun dalam hidup ini. Tidak ada satu orang pun yang sempurna kemampuannya. Karena memang kita dilahirkan berbeda, hidup di lingkungan berbeda, pada kondisi yang berbeda dan segala hal yang berbeda. Namun yang mesti diingat adalah, bahwa setiap orang memiliki kesamaan keinginan dan memiliki hak yang sama dalam mendapat kesempatan.
Selama kita masih hidup, itu artinya Tuhan masih memberikan kita waktu untuk diproses. Tidak hanya kita, hal yang sama pun juga dialami oleh orang lain, karena itu perlu bagi kita untuk menghargai proses yang tengah dialami orang lain.
Sumber : klinik-rohani